Cerita Pendek III : Sebilah Pisau

Rachelle A.
1 min readMar 20, 2021

Seseorang baru saja menusuknya dengan sebilah pisau yang tumpul dan bergerigi. Dalam dan nyeri sekali. Begitu sakit sampai-sampai ia terbujur kaku, terlalu lesu untuk mengeluarkan pisau itu dari tubuhnya. Ia biarkan begitu saja sambil menahan perih lukanya, menangisi nasibnya. Berpasrah dengan takdirnya.

Ia pernah tertusuk paku — terkadang ditusuk paku. Kecil dan tajam. Nyeri, tapi menahan rasa sakitnya mudah sekali. Ia cabut paku itu dengan mudahnya. Sempat ia meneteskan air mata, tapi itu saja. Kesakitan sehari, dua hari; hari kedelapan sudah lupa lagi.

Kali ini, segalanya bergitu berbeda. Bukan sebuah paku. Sebilah pisau. Sebilah pisau yang tumpul dan bergerigi. Ditusuk secara perlahan, sehingga setiap inci dari bilah pisau itu terasa begitu nyata. Sebilah pisau menyayat tubuhnya, mengoyak isinya dengan gerigi yang tumpul. Begitu sakit sampai-sampai teriakannya terdengar senyap, suara yang hampa.

Mungkin jika pisau itu lebih tajam dan tidak bergerigi, ia bisa mencabutnya dengan mudah dari tubuhnya yang terbaring tak berdaya. Menyembuhkan lukanya.

Kali ini, ia tidak kuasa.

Written, 2021. Heartbreak, Vol. II.

--

--